jam gadang kato kompas online

|
Jam Gadang Ditutup Kain ‘Marawa’,Pengunjung Kecewa
Kamis, 01 Januari 2009, 18.33 WIB
Kontroversi tidak dapat dihindari, tapi Wali Kota Bukittinggi bersama Muspida tetap satu hati untuk menyelubungi Jam Gadang dengan marawa.

Tindakan tersebut selain untuk melindungi agama dan norma, juga akan dicatat sebagai sejarah, karena untuk pertama kalinya setelah 82 tahun Jam Gadang ditutup.

Tepat pukul 17.45 WIB, Rabu (31/12), selubung kain pembungkus Jam Gadang di Kota Bukittinggi resmi terpasang melalui prosesi yang dihadiri Wali Kota Bukittinggi Djufri, Wakil Wali Kota Bukittinggi Ismet Amziz dan sejumlah muspida setempat.

Prosesi penutupan berlangsung lancar. Delapan pemanjat tebing dari Federasi Pemanjat tebing Indonesia (FPTI) Kota Bukittinggi, masing-masing dua orang di empat sisi dinding turun dari puncak Jam Gadang sambil mengerek tali penyelubung.

Setelah kain marawa berwarna hitam, merah dan kuning resmi membungkus Jam Gadang, tepuk tangan riuh penonton memberikan aplus.

Setelah Jam Gadang ditutup kain marawa, apa komentar pengujung yang datang jauh-jauh ingin menikmati malam pergantian tahun di taman Jam Gadang Kota Bukittinggi? Banyak yang kecewa, ada juga yang maklum.

Namun dari banyak pengunjung yang kecewa, ada juga yang mengapresiasi keputusan Pemko Bukittinggi itu. Salah satunya Anwar, wisatawan asal Pekanbaru yang mengaku mendukung kebijakan penutupan Jam Gadang demi kemaslahatan umat.

Dari pantauan kompasTV.com di lokasi, suasana kemeriahan malam tahun baru di kawasan Jam gadang tidak seperti tahun sebelumnya. Mesti ribuan pengunjung masih tampak namun jumlahnya berkurang dari tahun lalu.

Rep/Kam/Penulis: Indrawadi-Padang/ Vo: Riana/ Editor:Teddy

Tidak ada komentar: