Jam gadang ditutup, radio dakta107 fm

|
Selasa, 30 Desember 2008
Jadi Ajang Maksiat, Jam Gadang di Tutup
Ditulis Oleh : Redaksi
Padang-Walau pun mendapat hujan protes dari kalangan pengusaha wisata, namun Wali Kota Bukittinggi Djufri mengatakan penutupan Jam Gadang dengan kain pada malam pergantian tahun sudah final.

Alasan dia, Pemerintah Kota Bukittinggi menutup Jam Gadang untuk menghindari maksiat. Ia mengatakan, penutupan ini sudah keputusan bersama di antara Muspida Bukittinggi seperti kepala polres, kepala kejaksaan tinggi, komandan kodim, dan Majelis Ulama Indonesia.

"Kami berkomitmen sekali tutup tetap tutup," kata Djufri, Selasa (30/12). Ia mengabaikan protes masyarakat yang tidak bisa menyaksikan jarum di Jam Gadang saat merayakan pergantian tahun nanti.

"Sebenarnya detak Jam Gadang bisa dipindahkan ke hati masing-masing. Kita tidak melihat detak Jam Gadang, tetapi jantung. Yang penting makna dari detak itu, jika jantung masih berdetak kita bisa melihat ke masa depan," ucap Djufri.

Penutupan Jam Gadang dengan kain akan dilakukan dengan acara resmi pada pukul 16.00 WIB, Rabu (31/12). Pemerintah Kota Bukittinggi mendirikan tenda dan pentas untuk pidato Wali Kota Djufri. Acara juga akan dihadiri pejabat dan pimpinan organisasi massa di Bukittinggi.

Dalam proses penutupan Jam Gadang delapan pemanjat akan menurunkan kain penutup tiap sisi sepanjang 17 meter dengan warna marawa minang, hitam, merah, dan kuning.

Kain ini akan menutup postur Jam Gadang mulai dari atas jam (di bawah atap gonjong) hingga di atas bangunan kaki bawah. Jam Gadang sendiri tingginya 26 meter. Areal jalan di sekitar Jam Gadang juga akan ditutup hingga 1 Januari 2009.

Tidak ada komentar: